Marketing intelligence merupakan upaya perusahaan untuk menjaga eksistensi bisnisnya. Berikut ini sejumlah contoh marketing intelligence yang bisa diterapkan dalam berbagai jenis usaha.

Marketing intelligence adalah proses aqcuiring dan menganalisis informasi untuk memahami pasar, sikap dan perilaku pasar, serta mengakses perubahan dalam lingkungan bisnis. Saat ini sudah contoh marketing intelligence sudah banyak diterapkan perusahaan. Tujuannya yaitu untuk menjaga eksistensi dari usaha tersebut. Dengan menerapkan marketing intelligence, harapannya perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu bersaing dengan kompetitornya.
Lantas, apa sajakah contoh dari marketing intelligence? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Contoh Marketing Intelligence Marketing intelligence yang biasanya diterapkan dalam sebuah perusahaan terbagi menjadi beberapa jenis. Menurut penjelasan di glints.com, berikut ini jenis-jenis marketing intelligence yang dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan.

  1. Competitor Intelligence Competitor intelligence adalah contoh marketing intelligence yang menghasilkan data berupa informasi terkait bisnis atau usaha dari perusahaan lain yang menjadi kompetitor. Meskipun demikian, data yang diambil hanya berupa data-data yang dapat diakses secara umum. Jadi, competitor intelligence bukanlah pencurian data. Adapun, beberapa data yang bisa dikumpulkan dalam marketing intelligence ini yaitu kontak perusahaan pesaing, struktur perusahaan, visi dan misis, produk atau jasa yang ditawarkannya, kualitas dari produk atau jasa, dan lain sebagainya. Semakin banyak data yang dikumpulkan, maka semakin mudah perusahaan untuk mempelajari kompetitor bisnisnya.
  2. Customer Intelligence Customer Intelligence termasuk jenis marketing intelligence yang juga banyak diterapkan dalam sebuah perusahaan. Tujuan dari marketing intelligence ini yaitu untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan customer. Informasi tersebut diperlukan untuk mempermudah perusahaan untuk menghadirkan produk atau jasa yang sesuai kebutuhan pasar.
  3. Sosial Media Intelligence Sosial media menjadi bagian penting dalam sebuah usaha. Saat ini, sosial banyak dimanfaatkan untuk promosi, meningkatkan brand awareness, hingga menjual produk atau jasa yang dimiliki. Tak hanya itu, sosial media juga seringkali digunakan untuk berinteraksi dengan customer.
  4. Technology Intelligence Contoh marketing intelligence lainnya yaitu technologi intelligence. Jenis marketing intelligence ini adalah sebuah proses mengenal dan menganalisis peluang serta ancaman dari teknologi yang bisa memberikan pengaruh sebuah usaha. Saat ini, teknologi berkembangkan sangat pesat dan mempengaruhi segala sektor, termasuk usaha. Maka dari itu, perusahaan yang ingin maju, harus melakukan investasi lebih pada teknologi yang digunakannya. Dengan demikian, bisnis bisa tetap berjalan dengan efektif dan efisien.
  5. Product Intelligence Product intelligence adalah contoh marketing intelligence yang berisi informasi seputar produk milik sendiri maupun kompetitor. Data tersebut diperlukan untuk mengembangkan produk agar bisa menyesuaikan permintaan pasar.
  6. Geopolitical Intelligence Contoh marketing intelligence yang terakhir yaitu geopolitical intelligence. Marketing intelligence ini merupakan upaya perusahaan untuk mengumpulkan data geopolitik, seperti; bahasa, budaya, sejarah, peraturan dagang, dan lain sebagainya. Data tersebut sangat diperlukan saat Anda untuk mengembangkan usaha dengan jangkauan yang lebih luas. Cara Meningkatkan Marketing Intelligence Walaupun sudah banyak yang menggunakan marketing intelligence, namun tak jarang ada perusahaan yang belum mengoptimalkan strategi pengembangan usaha ini. Maka dari itu, setiap perusahaan perlu mengetahui cara untuk meningkatkan marketing intelligence.

Berikut ini  beberapa tips untuk mengoptimalkan marketing intelligence yang perlu diketahui.

  1. Membuat Tim Khusus Penjualan Tips pertama untuk Anda yang ingin mengoptimalkan marketing intelligence yaitu buatlah tim khusus untuk mengurus penjualan. Hal ini dibutuhkan agar ada pihak dalam perusahaan yang bisa berbincang langsung dengan pelanggan, melihat tren pasar, memahami kekuatan dan kelemahan kompetitor, hingga mencari kelien. Selain itu, Anda juga bisa melengkapi tim dalam usaha dengan membuat dewan penasihat bisnis. Dewan ini berfungsi untuk membantu tim penjualan dalam mengetahui minat, kebutuhan, dan masalah pelanggan.
  2. Mengutamakan Data Berkualitas Agar marketing intelligence berjalan dengan optimal, alangkah baiknya Anda selalu mengutamakan data yang berkualitas. Misalnya, saat Anda hendak mencari data pelanggan, pastikan Anda mendapatkan data lokasi geografis. Data berkualitas ini sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan usaha.
  3. Menggunakan Platform Analisis Marketing yang Tepat Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan agar dapat mengoptimalkan marketing intelligence yaitu memilih platform analisis pemasaran yang tepat. Lebih baik menggunakan alat kinerja marketing yang fleksibel agar bisa memaksimalkan marketing intelligence dan bisa beradaptasi dengan perubahan pasar. Langkah ini juga bisa dapat membantu tim marketing untuk membuat keputusan.
  4. Mengumpulkan Feedback Customer Tips terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan marketing intelligence yaitu mengumpulkan feedback dari customer. Feedback tersebut dibutuhkan sebagai bahan evaluasi yang nantinya berguna untuk memperbaiki layanan dari perusahaan tersebut. Demikian penjelasan seputar contoh marketing intelligence dan tips untuk mengoptimalkan marketing intelligence. Informasi tersebut dibutuhkan untuk mempertahan eksistensi usaha yang sedang Anda jalankan.

Sumber: Katadata.co.id